Posted by : sensei Sabtu, 28 Februari 2015

DNS adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. Fungsi DNS adalah menterjemahkan alamat IP (Internet Protocol) menjadi sebuah alamat web. Bayangkan saja bila tidak ada DNS Server yang menterjemahkan alamat IP, untuk membuka google saja kita harus mengetikkan alamat 74.125.131.104 pada address bar browser kita.

DNS Server


Pada Ubuntu service atau layanan yang berfungsi untuk mengatur DNS Server adalah Bind9. File atau berkas konfigurasi DNS ini terletak pada direktori /etc/bind (untuk membukanya diperlukan akses root) dengan nama file utamanya adalah /etc/bind/named.conf. 

Sebagai contoh fungsi DNS server kita akan membuat sebuah DNS server dengan ketentuan sebagai berikut : 
Alamat IpDomain
192.168.1.1     sekolah.sch.id
192.168.1.2www.sekolah.sch.id
192.168.1.3mail.sekolah.sch.id

Untuk mengatur DNS Server pada Ubuntu Server bisa menggunakan cara berikut:

  1. Login dengan menggunakan akun root (administrator) dengan menggunakan perintah
    sudo su
  2. Setelah itu ganti dengan konfigurasi yang diinginkan dengan menggunakan perintah:
    nano /etc/network/interfeces
    *jika tidak terbiasa menggunakan nano bisa gunakan text editor lain 
    Untuk contoh konfigurasinya bisa dilihat pada gambar berikut:

    /etc/network/interfaces

    untuk menyimpannya, gunakan kobinasi keyboard ctrl+x lalu tekan y. Untuk pengetesan bisa dilakukan dengan perintah ping setelah restart jaringan dilakukan.
  3. Agar konfigurasi yang telah dilakukan tadi berjalan, lakukan restart pada jaringan dengan menggunakan perintah berikut:
    /etc/init.d/networking restart
  4. Selanjutnya lakukan instalasi paket Bind9 dengan perintah berikut:
    sudo apt-get install bind9
  5. Setelah paket Bind9 terinstall, selanjutnya agar lebih aman backup seluruh file yang berada pada direktori dengan menggunakan perintah :
    cp named.conf.default-zones named.conf
    cp db.local db.1
    cp db.127 db.2
  6. Selanjutnya ganti isi dari file utama bind9 ini yang bernama named.conf (yang isinya saat ini sudah sama dengan named.conf.default-zones agar tidak merepotkan dalam konfigurasi) dengan perintah berikut:
    nano named.conf
    lalu isikan seperti pada gambar berikut

    Bind9-zone
  7. Setelah itu edit file db.1 (yang isinya saat ini sudah sama dengan db.local agar tidak merepotkan dalam konfigurasi) dengan perintah berikut:
    nano db.1
    lalu isikan seperti pada gambar berikut

    Bind9 1
  8. Edit juga file db.2 (yang isinya saat ini sudah sama dengan db.127 agar tidak merepotkan dalam konfigurasi) dengan perintah berikut:
    nano db.2
    lalu isikan seperti pada gambar berikut

    Bind9 2
  9. Setelah selesai semuanya selanjutnya edit file resolv.conf yang berada di dalam direktori /etc dengan menggunakan perintah berikut :
    nano /etc/resolv.conf
    kemudian hapus seluruh isi file resolv.conf tersebut. Lalu ganti dengan tulisan berikut :
    servername 192.168.1.1
    servername 192.168.1.2
    servername 192.168.1.3
  10. Restart service bind9 agar konfigurasi tadi dapat berjalan dengan semestinya menggunakan perintah :
    /etc/init.d/bind9 restart
  11. Langkah terakhir, lakukan pengecekan dengan perintah nslookup
    nslookup ns.sekolah.sch.id
    nslookup www.sekolah.sch.id
    nslookup mail.sekolah.sch.id
bagi yang menyadari... konfigurasi seperti tadi adalah soal konfigurasi DNS Server untuk ujian praktek SMK jurusan TKJ yang saya jalani sekitar 2 tahun yang lalu. Bagi yang sedang menjalani ujian semoga sukses ujiannya. Konfigurasi diatas tidak hanya bisa dilakukan pada Ubuntu Server saja, melainkan juga dapat dilakukan pada Debian 5, 6, maupun 7.

Akhir kata, selamat mencoba.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Followers

- Copyright © 2012 punadinar -Robotic Dinar -